Pos

SD Islam Kota Blitar Memimpin Inovasi Pendidikan: Penilaian Akhir Semester Berbasis Komputer (CBT)

SD Islam Kota Blitar menunjukkan langkah progresif dalam dunia pendidikan dengan mengadopsi Computer-Based Testing (CBT) untuk penilaian akhir semester. Tidak hanya sebagai ujian akademis, ujian berbasis teknologi ini bertujuan untuk memperkaya kemampuan siswa dalam penggunaan teknologi informasi.

Peserta ujian CBT terdiri dari siswa-siswa kelas 4, 5, dan 6, yang diberikan kesempatan untuk menghadapi evaluasi akhir semester dengan menggunakan komputer. Proses ini tidak hanya mengevaluasi aspek pengetahuan, tetapi juga mengukur keterampilan operasional pada perangkat teknologi.

Meskipun fokus pada kelas 4, 5, dan 6, inovasi ini turut melibatkan siswa kelas 1, 2, dan 3, yang tetap mengikuti ujian dengan metode konvensional berbasis kertas, yakni Paper Based Test (PBT).

Pelaksanaan ujian CBT dilakukan mulai tanggal 27 November hingga 4 Desember 2023, dengan dua laboratorium komputer yang telah dipersiapkan untuk menunjang kelancaran proses ini.

Adopsi sistem CBT ini tidak hanya bertujuan untuk mengevaluasi kemampuan akademis, melainkan juga untuk mempersiapkan siswa menghadapi perkembangan teknologi di masa depan. Dengan demikian, SD Islam Kota Blitar berharap agar siswa-siswa dapat menjadi generasi yang terampil dalam penggunaan teknologi informasi.

Keuntungan lain dari penerapan ujian berbasis CBT adalah efisiensi waktu dan pengolahan data hasil ujian yang lebih baik. Hal ini menciptakan lingkungan pendidikan yang efisien dan modern.

Proses ujian berbasis CBT di SD Islam Kota Blitar bukan hanya sebuah inovasi, melainkan juga langkah proaktif dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Dengan memadukan tradisi ujian berbasis kertas untuk kelas 1, 2, dan 3, serta ujian berbasis CBT untuk kelas 4, 5, dan 6, sekolah ini menunjukkan komitmen untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang beragam dan inklusif.

Harapan besar terletak pada dampak positif yang dihasilkan oleh langkah progresif ini. SD Islam Kota Blitar berusaha terus mengembangkan potensi peserta didiknya, memberikan mereka peluang untuk meraih prestasi dan berkembang secara holistik dalam menghadapi tantangan masa depan.

Inovasi Positif dalam Implementasi Ujian Semester di SD Islam Kota Blitar

Keputusan SD Islam Kota Blitar untuk melaksanakan ujian semester ganjil dengan pendekatan inovatif memberikan dampak positif dalam peningkatan mutu pendidikan. Penggunaan teknologi dan adaptasi berbasis kertas menunjukkan kesungguhan sekolah dalam memberikan pengalaman pembelajaran yang terbaik bagi siswa-siswinya.

Pentingnya ujian semester sebagai penilaian pembelajaran diakui, dan inisiatif SD Islam Kota Blitar untuk memadukan metode kertas dan CBT (Computer-Based Testing) memberikan variasi yang menarik. Penerapan CBT pada kelas 4, 5, dan 6 mencerminkan visi sekolah untuk terus berinovasi dan menghadirkan teknologi dalam proses pembelajaran.

Guru SD Islam Kota Blitar sedang mempersiapkan ujian berbasis komputer di lab komputer

Penggunaan teknologi yang dikembangkan sendiri menunjukkan komitmen sekolah dalam menyediakan platform ujian yang sesuai dengan kebutuhan dan standar pendidikan. Langkah ini tidak hanya memanfaatkan teknologi secara efektif tetapi juga menggambarkan kesiapan sekolah menghadapi tantangan perkembangan teknologi di era digital.

Dengan soal dan jawaban yang disusun oleh guru yang berkualitas dan profesional, SD Islam Kota Blitar memberikan jaminan bahwa ujian semester ini tidak hanya mengukur pemahaman siswa tetapi juga mencerminkan standardisasi pendidikan yang tinggi. Keberhasilan ujian semester ini akan menjadi cerminan dari upaya bersama antara guru dan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Selain itu, melibatkan seluruh siswa dari kelas 1 hingga kelas 6 menunjukkan pendekatan holistik terhadap penilaian. Dengan demikian, ujian semester bukan hanya menjadi momen evaluasi akademis tetapi juga sebagai kesempatan untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreativitas, dan pemecahan masalah.

Dengan langkah-langkah inovatif ini, SD Islam Kota Blitar memberikan contoh inspiratif bahwa teknologi dapat diintegrasikan secara bijak dalam dunia pendidikan. Semoga inovasi ini tidak hanya menjadi titik awal yang baik tetapi juga menstimulasi semangat berpikir kritis dan adaptasi positif dalam lingkungan pembelajaran, sehingga terus meningkatkan kualitas pendidikan di masa mendatang.

Budaya Malu di Islam Kota Blitar: Membentuk Karakter Mulia di Sekolah

Budaya malu merupakan unsur penting dalam membentuk karakter dan perilaku yang mulia. Di SD Islam Kota Blitar, prinsip-prinsip budaya malu diintegrasikan secara kuat untuk membimbing siswa-siswi dalam mengembangkan sikap yang baik dan sopan. Berikut adalah beberapa aspek budaya malu yang dijunjung tinggi di sekolah ini:

1. Datang Terlambat:
Siswa diajarkan untuk menghormati waktu dan nilainya. Keterlambatan dianggap sebagai tindakan yang tidak menghormati teman sekelas dan mengganggu proses pembelajaran.

2. Berkelahi:
Budaya malu mengajarkan bahwa konflik seharusnya diselesaikan dengan damai. Siswa-siswi diajarkan untuk menghindari pertikaian dan menyelesaikan perbedaan dengan cara yang baik dan santun.

3. Berbohong:
Kejujuran diutamakan di SD Islam Kota Blitar. Siswa-siswi diberi pemahaman bahwa berbohong akan merugikan diri sendiri dan merusak hubungan dengan orang lain.

4. Malu Kelas Kotor:
Bersih dan rapi merupakan cermin dari ketertiban. Budaya malu melibatkan tanggung jawab bersama untuk merawat kebersihan kelas dan lingkungan sekolah.

5. Malu Tidak Mengerjakan Tugas:
Siswa diajak untuk menghargai pendidikan dan tanggung jawab mereka sebagai pelajar. Tidak mengerjakan tugas dianggap sebagai tindakan yang merugikan diri sendiri.

6. Malu Menyontek:
Budaya malu menekankan pentingnya usaha dan kejujuran dalam meraih kesuksesan. Siswa-siswi diberi pemahaman bahwa kesuksesan yang diperoleh dengan usaha sendiri memiliki nilai lebih.

7. Berkata Jorok:
Komunikasi yang sopan dan menghormati merupakan bagian integral dari budaya malu. Siswa-siswi diajarkan untuk berbicara dengan kata-kata yang baik dan sopan.

8. Malu Tidak Memperhatikan:
Budaya malu melibatkan kepedulian terhadap sesama. Siswa-siswi diajak untuk menjadi pendengar yang baik dan memperhatikan kebutuhan teman sekelas.

9. Mengganggu Teman:
Sikap saling menghormati diterapkan dengan melarang perilaku yang mengganggu teman sekelas. Budaya malu membentuk sikap toleransi dan menghargai perbedaan.

10. Malu Nilai Jelek:
Pentingnya prestasi akademis dihargai, dan siswa-siswi didorong untuk berusaha maksimal. Memperoleh nilai jelek dianggap sebagai tantangan untuk lebih berusaha.

11. Malu Mencuri:
Budaya malu melibatkan nilai-nilai moral yang tinggi. Mencuri dianggap sebagai tindakan yang merusak kepercayaan dan integritas.

12. Malu Terlambat Mengetahui:
Keingintahuan dan semangat belajar ditekankan. Budaya malu mengajarkan siswa-siswi untuk aktif dalam pembelajaran dan tidak malu untuk bertanya.

SD Islam Kota Blitar dengan kokoh memegang teguh budaya malu sebagai pondasi pembentukan karakter siswa-siswinya. Melalui pendekatan ini, sekolah ini berkomitmen untuk melahirkan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis tetapi juga memiliki moralitas dan etika yang tinggi.

Aksi Peduli Palestina: Siswa SD Islam Kota Blitar Gelar Salat Gaib dan Galang Dana

Pada momen Hari Pahlawan, Jumat (10/11/2023), ratusan siswa SD Islam Kota Blitar menggelar Aksi Peduli Palestina sebagai ungkapan kepedulian terhadap tragedi kemanusiaan di Palestina.

Upacara dimulai dengan salat gaib dan penggalangan dana untuk mendukung warga Palestina yang tengah menghadapi situasi sulit. Peristiwa ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan yang diinisiasi oleh siswa SD Islam Kota Blitar sebagai bentuk kepedulian mereka terhadap kondisi di Palestina.

Hari Pahlawan di SD Islam Kota Blitar diawali dengan upacara di halaman sekolah. Siswa kemudian melakukan orasi dan mengumpulkan dana, berhasil menghimpun dana sebesar Rp 10,7 juta yang akan disalurkan langsung kepada warga Palestina.

Setelah orasi dan penggalangan dana, para siswa melanjutkan dengan longmarch dari sekolah menuju Masjid Agung Kota Blitar. Sambil membawa poster bertuliskan ‘Free Palestina’ dan membawa bendera merah putih serta bendera Palestina, mereka menunjukkan solidaritas dan dukungan terhadap perjuangan rakyat Palestina.

Di Masjid Agung Kota Blitar, ratusan siswa menggelar salat gaib untuk mendoakan warga Palestina. Kepala SD Islam Kota Blitar, Lumatus Sanayah, menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya merupakan wujud syukur atas kemerdekaan Indonesia, tetapi juga sebagai ekspresi kepedulian terhadap anak-anak seumur mereka yang tidak dapat merasakan kemerdekaan untuk belajar dan bermain akibat konflik di Palestina.

“Aksi Peduli Palestina ini sebagai bentuk rasa kepedulian sesama manusia dan sesama usia anak-anak yang belum merasakan kemerdekaan. Kami juga mengadakan salat gaib mendoakan mereka yang sudah meninggal. Semoga dengan kekuatan maha dahsyat ini, negara Palestina bisa merdeka,” ujar Lumatus.

Keberhasilan aksi sosial ini tidak hanya tercermin dari jumlah donasi yang mencapai Rp 10.755.000, tetapi juga dari partisipasi 650 siswa dan guru pendidik SD Islam Kota Blitar. Aksi peduli Palestina ini tidak hanya mencerminkan semangat patriotisme di Hari Pahlawan, tetapi juga menunjukkan kepedulian dan solidaritas generasi muda terhadap saudara sebangsa di Palestina yang mengalami kesulitan.

Full Day School: Meningkatkan Kualitas Pendidikan di SD Islam Kota Blitar

Pendidikan merupakan pondasi utama dalam pembentukan generasi masa depan yang berkualitas. SD Islam Kota Blitar, yang merupakan bagian dari Lembaga Pendidikan Ma’arif NU, telah lama mengenali pentingnya pelayanan full day school dalam upaya memenuhi kebutuhan masyarakat.

Full Day School untuk Kualitas Pendidikan

Penerapan full day school oleh SD Islam Kota Blitar merupakan salah satu inovasi yang telah terbukti efektif dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Full day school mengacu pada konsep pendidikan yang memberikan pelayanan pendidikan sepanjang hari, tidak hanya pada jam-jam pelajaran reguler. Hal ini mencakup waktu untuk pembelajaran akademik, pelatihan ekstrakurikuler, serta pemberian nilai-nilai agama dan kebudayaan.

Salah satu manfaat utama dari full day school adalah memberikan lebih banyak waktu bagi siswa untuk belajar dan berkembang. Dalam lingkungan full day school, siswa memiliki lebih banyak waktu untuk mendalami materi pelajaran, berlatih keterampilan, dan menggali potensi mereka. Ini membantu meningkatkan pemahaman siswa tentang berbagai mata pelajaran, sehingga mereka dapat mencapai prestasi akademik yang lebih baik.

Mengatasi Tantangan Keseharian Masyarakat

Keputusan SD Islam Kota Blitar untuk mengadopsi full day school juga sejalan dengan pemahaman akan kebutuhan masyarakat. Masyarakat modern seringkali memiliki jadwal yang padat, yang memerlukan solusi pendidikan yang lebih fleksibel. Dengan menyediakan full day school, sekolah ini memberikan alternatif yang memungkinkan orang tua dan wali murid untuk mengatasi tantangan keseharian mereka dalam menjaga dan mendidik anak-anak mereka.

Full day school juga memungkinkan anak-anak untuk tetap berada di lingkungan pendidikan yang terstruktur, produktif, dan bermanfaat sepanjang hari. Mereka mendapatkan pengawasan dan bimbingan yang lebih lama, yang membantu mereka tumbuh dan berkembang dengan baik.

Pendidikan Agama dan Kebudayaan yang Lebih Mendalam

Selain manfaat akademik, full day school di SD Islam Kota Blitar juga memungkinkan siswa untuk mendalami nilai-nilai agama dan kebudayaan dengan lebih mendalam. Dalam kurikulum full day school, ada waktu yang diperuntukkan untuk pembelajaran agama dan kebudayaan. Hal ini membantu siswa memahami dan mengamalkan nilai-nilai yang penting dalam kehidupan mereka.

Pengenalan yang lebih dalam terhadap ajaran agama dan budaya lokal juga membantu siswa untuk menjadi individu yang lebih bertanggung jawab dan peduli terhadap masyarakat dan lingkungan di sekitar mereka.

Full day school di SD Islam Kota Blitar adalah langkah yang bijaksana dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan mendukung kebutuhan masyarakat. Dengan memberikan lebih banyak waktu, pelayanan yang lebih fleksibel, dan pendedahan yang lebih mendalam terhadap nilai-nilai agama dan kebudayaan, sekolah ini memberikan kontribusi yang berarti dalam membentuk generasi masa depan yang lebih berkualitas.

SD Islam Kota Blitar: Transformasi Pendidikan dengan Teknologi

 

Di era di mana teknologi semakin menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari, pendidikan pun tak terkecuali dari pengaruhnya. SD Islam Kota Blitar, yang dikenal sebagai SD I, telah mengambil langkah berani dengan mengutamakan teknologi dalam proses belajar mengajar. Ini bukan hanya sebuah inovasi, melainkan juga sebuah komitmen untuk memberikan pendidikan terbaik kepada siswa-siswa mereka.

Teknologi di Pusat Pendidikan

SD Islam Kota Blitar memahami betapa pentingnya teknologi dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Oleh karena itu, mereka telah menginvestasikan sumber daya dalam teknologi pendidikan. Dua lab komputer dengan total 50 komputer telah disiapkan untuk siswa. Setiap lab komputer dilengkapi dengan 25 komputer, memastikan bahwa akses teknologi tersedia dalam jumlah yang mencukupi bagi siswa.

Namun, komitmen mereka untuk memajukan pendidikan tidak hanya sebatas pengadaan perangkat keras. Lab komputer di SD I dilengkapi dengan fasilitas yang memastikan kenyamanan dan efektivitas penggunaan. Fasilitas tersebut mencakup AC dan kipas angin untuk menjaga suhu ruangan tetap nyaman, LCD projektor untuk presentasi yang interaktif, kursi standar yang ergonomis, dan listrik yang stabil untuk menghindari gangguan dalam proses belajar. Bandwidth internet dengan kecepatan tinggi juga telah disediakan, memungkinkan akses cepat ke berbagai sumber informasi yang relevan.

Pendidikan yang Berfokus pada Kemajuan Siswa

Teknologi yang diterapkan di SD I bukan hanya sebagai alat semata, melainkan sebagai sarana untuk meningkatkan pembelajaran. Dengan akses mudah ke komputer dan sumber daya digital, siswa memiliki kesempatan untuk menjelajahi berbagai materi pembelajaran dengan lebih mendalam. Mereka dapat mengakses sumber-sumber informasi terkini, berlatih keterampilan komputasi, dan mengembangkan pemahaman mereka tentang teknologi.

Selain itu, penggunaan teknologi dalam proses belajar di SD I juga membantu siswa untuk menjadi lebih terampil dalam penggunaan teknologi, sebuah keterampilan yang sangat relevan dalam dunia yang semakin terdigitalisasi. Ini mempersiapkan mereka untuk masa depan yang penuh dengan teknologi dan tantangan yang berkembang.

Layanan Terbaik untuk Siswa-Siswi

Semua upaya ini dilakukan SD I dengan tujuan memberikan layanan terbaik untuk siswa-siswi mereka. Dengan teknologi yang tersedia, mereka menciptakan lingkungan belajar yang modern, dinamis, dan sesuai dengan tuntutan zaman. Dengan fasilitas yang lengkap dan akses teknologi yang memadai, siswa-siswi dapat merasakan kenyamanan dalam proses belajar mereka.

SD Islam Kota Blitar telah membuktikan bahwa teknologi tidak hanya sebagai alat tambahan dalam pendidikan, melainkan sebagai inti dari transformasi pendidikan. Dengan visi ini, mereka membantu siswa-siswi mereka untuk mengembangkan keterampilan, pengetahuan, dan pemahaman yang lebih baik dalam persiapan mereka menghadapi masa depan yang penuh dengan kemajuan teknologi. SD I adalah contoh nyata tentang bagaimana pendidikan dan teknologi dapat bekerja bersama untuk menciptakan generasi yang siap menghadapi masa depan.

Ngaji Bareng PCNU Kota Blitar: SD Islam Berkomitmen Memperkokoh Aqidah Ahlussunnah Wal Jamaah AnNahdliyah

Blitar – Suasana penuh berkah menyertai pagi yang diisi dengan kegiatan ngaji bersama yang diselenggarakan oleh PCNU Kota Blitar. Acara ini menjadi ajang bagi masyarakat untuk mendekatkan diri kepada agama dan memperkuat aqidah Ahlussunnah Wal Jamaah AnNahdliyah. Pagi yang mendalam ini dimeriahkan oleh kehadiran penceramah ulama terkemuka, yaitu KH. Bukhori dari Ngadirejo, Kota Blitar.

Kegiatan ini diadakan pada Ahad, 5 November 2023, dengan fokus pembahasan pada kitab Nashoibul Ibad. Kitab ini menggambarkan ibadah sebagai suatu aktivitas sehari-hari yang harus dijalani dengan cinta dan ketulusan. Dalam tausiyahnya, KH. Bukhori memberikan pemahaman yang mendalam tentang konsep ibadah, menjelaskan bahwa ibadah seharusnya dijalani sebagaimana pekerjaan sehari-hari, dengan penuh keikhlasan dan cinta kepada Allah SWT. Pesan beliau sangat mendalam dan memberikan inspirasi kepada hadirin yang turut meramaikan acara tersebut.

Selain itu, KH Abdil Karim Muhaimin, Ketua MUI Kota Blitar, memberikan penjelasan tentang berbagai jenis bid’ah dalam Islam. Beliau merinci bid’ah menjadi lima jenis, yaitu Bid’ah Wajibah (bid’ah yang diwajibkan), Bid’ah Muharramah (bid’ah yang diharamkan), Bid’ah Mandubah (bid’ah yang disunatkan), Bid’ah Makruhah (bid’ah yang makruh), dan Bid’ah Mubahah (bid’ah yang diperbolehkan). Penjelasan ini memberikan pemahaman yang jelas tentang bagaimana masyarakat muslim dapat memahami bid’ah dalam kehidupan sehari-hari.

Acara ngaji bersama ini dihadiri oleh ratusan masyarakat Nahdliyin yang antusias berkumpul di Kantor PCNU Kota Blitar. Momen ini bukan hanya menjadi wadah pembelajaran dan peningkatan pemahaman agama, tetapi juga memperkuat ukhuwah Islamiyah di kalangan masyarakat.

Dalam kesempatan itu, hadir Kepala Sekolah SD Islam Kota Blitar, Ibu Lumatus Sanayah, M.PdI, beserta jajarannya. Selain itu, perwakilan dari Majlis Wakil Cabang Kepanjen Kidul, Sukorejo, dan Sananwetan, serta perwakilan dari Muslimat NU, Fatayat NU, Ansor, hingga IPNU IPPNU juga ikut serta dalam pengajian yang penuh berkah ini.

Ngaji bersama dengan tema “Merawat Kebersamaan dalam Memperkokoh Aqidah Ahlussunnah Wal Jamaah AnNahdliyah” menjadi momen bersejarah yang memperkuat persatuan dan meningkatkan pemahaman akan ajaran Islam yang benar. Semoga semangat kebersamaan ini terus tumbuh dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat Kota Blitar.