PIDATO

TUGIANA web kecil

P I D A T O
Oleh: Tugiana, S. Pd
Walikelas VA

Definisi Pidato

Menurut  Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pidato diartikan sebagai pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata  yang ditujukan kepada orang banyak atau wacana yang disiapkan untuk diucapkan di depan khalayak. Selain itu, pidato juga dapat didefinisikan  sebagai cara menyampaikan dan menanamkan pikiran, informasi atau gagasan dari pembicara kepada khalayak ramai dan bermaksud meyakinkan pendengarnya (Arsjad, 1988: 53). Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa  pidato adalah kegiatan berbicara di depan umum untuk menyampaikan gagasan atau pikiran dengan tujuan tertentu. Jadi, dalam pidato ada penyampai pidato sebagai sumber pidato, dan ada juga pendengar atau audience. Penyampai pidato berharap agar apa yang disampaikan dapat dipahami dengan baik oleh pendengarnya. Secara umum  berpidato bertujuan untuk memengaruhi orang lain agar mau mengikuti keinginan si penyampai pidato atau menyampaikan informasi kepada orang lain.

Jenis-jenis Pidato

Berdasarkan  tujuannya, pidato dapat dibedakan menjadi;

  1. Pidato Kenegaraan, yaitu pidato yang disampaikan oleh seorang presiden sebagai kepala negara kepada seluruh rakyatnya.
  2. Pidato Pembukaan, adalah pidato singkat yang dibawakan oleh pembaca acara atau MC
  1. Pidato Sambutan, yaitu merupakan pidato yang disampaikan pada suatu acara kegiatan atau peristiwa tertentu yang dapat dilakukan oleh beberapa orang dengan waktu yang terbatas secara bergantian.
  2. Pidato Peresmian, adalah pidato yang dilakukan oleh orang yang berpengaruh untuk meresmikan sesuatu.
  3. Pidato Laporan, yakni pidato yang isinya adalah melaporkan suatu tugas atau kegiatan.
  4. Pidato Pertanggungjawaban, adalah pidato yang berisi suatu laporan pertanggungjawaban.
  5. Pidato Perlombaan, yaitu pidato yang bertujuan untuk suatu perlombaan kreatifitas seni di lingkungan pendidikan formal maupun nonformal

Metode Pidato 

Pidato dapat dilakukan melalui beberapa teknik, antara lain ;

  1. Metode menghafal. Pidato yang akan disampaikan terlebih dahulu dirancang sedemikian rupa kemudian dihafalkan sebelum disampaikan kepada khalayak.
  2. Metode langsung, yakni membawakan pidato tanpa persiapan dan hanya mengandalkan pengalaman dan wawasan atau informasi yang akan disampaikan kepada khalayak. .
  3. Metode naskah, yaitu berpidato dengan menggunakan naskah yang telah dibuat sebelumnya dan umumnya dipakai pada pidato-pidato resmi.

Persiapan Pidato

Sebelum  memberikan  pidato di depan umum, ada baiknya untuk melakukan persiapan berikut ini;

  1. Latar belakang pendidikan secara umum dari calon pendengar pidato.
  2. Tujuan pidato
  3. Tema pidato
  4. Durasi waktu pidato
  5. Persiapan naskah pidato (jika diperlukan)

Kerangka Susunan Pidato

Agar isi pidato yang akan disampaikan dapat dipahami oleh pendengar  dengan baik, maka hendaknya memerhatikan susunan pidato yang baik dan benar. Adapun susunan pidato yang baik dan benar  terdiri dari beberapa bagian antara lain;

  1. Pembukaan
  2. Pendahuluan
  3. Isi atau materi pidato
  4. Penutup (kesimpulan, harapan, pesan, salam penutup, dll)

Contoh Naskah Pidato

PIDATO BAHASA INDONESIA

TEMA :  KEIMANAN DAN KETAQWAAN

Assalamualaikum warohmatullahi wabarokaatu ………..

Bagi yang beragama selain Islam, saya ucapkan selamat (pagi/siang), serta  salam sejahtera.

Kepada yang terhormat,  ibu-ibu  dewan juri, serta para hadirin yang  berbahagia,

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan karunia-Nya kepada kita semua , sehingga kita bisa bertemu di tempat ini dalam keadaan sehat wal’afiat dan tidak kurang sesuatu apapun.

Dewan juri yang terhormat, izinkan saya  menyampaikan  sebuah pidato, dengan tema Keimanan dan Ketaqwaan .

Para hadirin yang terhormat, kata ‘Keimanan’ berasal dari kata ‘iman’, yang berarti ‘percaya.’Percaya  dengan apa ? Yaitu percaya bahwa ‘Tuhan’ itu ada.Adanya benda-benda di ruang angkasa, di darat, dan di air, baik itu benda mati maupun benda hidup, semuanya adalah ciptaan ‘Tuhan’. Bisakah manusia seperti kita membuat gunung,  laut, dan matahari ? Jika ada, itu  omong kosong.

Setiap hari kita makan nasi yang berasal dari tanaman padi yang ditanam oleh Pak Tani. Mulai dari proses penyemaian, penanaman , kemudian tumbuh semakin besar dengan diberi air, pupuk, dan obat anti hama. Bayangkan para hadirin, jika tidak ada air,ciptaan Tuhan,  apa yang terjadi? Tanaman padi tidak akan bisa tumbuh besar dan tidak menghasilkan padi. Bahkan Pak Taninya pun tidak bisa menanam padi jika saat itu diambil nyawanya oleh Tuhan Yang Maha Esa.Oleh karena itu para hadirin, kita harus percaya bahwa Tuhan itu ada.Betul ?…… Jika kita tidak mempercayainya, maka kita termasuk orang-orang yang sombong dan dibutakan hati dan pikiran kita oleh Tuhan , Pencipta seluruh alam.

Para hadirin yang terhormat, jika kita percaya dengan adanya Tuhan, maka  kita harus bertaqwa pada-Nya. Bertaqwa berarti menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Kita wajib beribadah menurut agama  dan kepercayaan kita masing-masing.  Ibadah yang kita lakukan dapat berupa ibadah yang langsung berhubungan dengan Tuhan, dan ibadah yang merupakan hubungan antara manusia dengan manusia , serta hubungan manusia dengan ciptaan Tuhan yang lainnya. Semua itu kita lakukan dengan tulus ikhlas, sebagai rasa syukur kita terhadap Tuhan Yang Maha Esa.  Yang beragama Islam, mengamalkan ajaran Allah Swt. yang terdapat dalam Al-Qur’an dan Al-Hadist , yang beragama Kristen atau Katholik, beribadah sesuai dengan ajaran dalam kitab Injil, yang beragama Budha, beribadah dengan mengamalkan ajaran pada kitab Tripitaka, yang beragama Hindu, beribadah dengan kitab Weda, dan yang beragama Khong Hucu beribadah dengan kitabnya yang bernama Su Si dan Ngo King

Selain itu semua, sebagai bukti ketaqwaan kita, kita harus menyayangi sesama manusia, terutama orang tua dan guru-guru kita, menyayangi binatang, menyayangi hutan, dan semua ciptaan Tuhan.Janganlah suka membuat kerusakan di bumi, karena sebenarnya kerusakan itu kembalinya ke diri kita sendiri. Janganlah suka menggunduli hutan, Hutan yang gundul akan menyebabkan banjir dan tanah longsor pada musim penghujan, kekeringan pada musim kemarau. Jika terjadi seperti itu, siapa yang merugi?Tentunya semuanya merugi.Hewan-hewan yang hidup di hutan juga ikut menjadi korban.  Habitat mereka rusak , sumber makanan pun musnah. Akhirnya,  mereka pun punah. Terjadilah ketidakseimbangan alam. Air laut tercemar oleh berbagai unsur kimia berbahaya, binatang tak berdosa disiksa, tawuran antar pelajar, pengeboman  di mana-mana, korupsi merajalela,  hidup semena-mena,  merupakan bukti atas kurangnya keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Para hadirin yang berbahagia, marilah kita berusaha untuk  selalu menjadi umat yang beriman dan bertaqwa . Marilah kita membina hubungan yang harmonis terhadap Tuhan Yang Maha Esa, terhadap sesama manusia, dan terhadap semua ciptaan Tuhan, agar hidup kita senantiasa berbahagia di dunia dan akhirat nantinya.. Semoga kita mampu melakukannya .

Sekian pidato dari saya, semoga bermanfaat bagi kita semua. Jika ada katak di sawah, janganlah disiksa,nanti bisa mati, jika ada kata-kata yang salah, janganlah dimasukkan ke dalam  hati.

Wassalamualaikum wr.wb

 

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *